Arsitektur merupakan sebuah struktur dari suatu hal. dalam telematika atau komputer, terdapat pula arsitektur yang dapat dinamakan arsitektur telematika. arsitektur telematika adalah struktur dalam sebuah komputer, beserta dengan isi-isi penunjangnya seperti ram. vga, modem, kabel-kabel elektronik, dan berbagai struktur pendukung lainnya.
dalam arsitektur telematika terdapat 3 elemen utama, yaitu :
Arsitektur sistem pemrosesan, berfungsi untuk menetukan standar teknis untuk sebuah hardware, lingkungan sistem operasi, dan juga software aplikasi yang diperlukan untuk penanganan suatu proses
Arsitektur telekomunikasi dan jaringan, menentukan kaitan antara fasilitas komunikasi perusahaan yang melaluinya. informasi bergerak dalam organisasi dan ke peserta organisasi lainnya,
Arsitektur data. sebagai pengolahan sebuah data yang ada pada komputer tersebut
kemudian dalam arsitektur ini terdapat data processing yang dilakukan. data processing yang dilakukan meliputi sharing pada client server. secara garis besar adalah pengiriman data dari peminta ke sang penerima data tersebut.
terdapat beberapa model arsitektur client dan server diantaranya :
Arsitektur Mainframe,Pada arsitektur ini, terdapat sebuah komputer pusat (host) yang memiliki sumber daya yang sangat besar, baik memori, processor maupun media penyimpanan. Mainframe menyediakan sedikit waktu dan sebagian memorinya untuk setiap pemakai (user), kemudian berpindah lagi kepada pemakain lain, lalu kembali kepemakai yang pertama. Perpindahan ini tidak dirasakan oleh pemakai, seolah-olah tidak ada apa-apa. Jenis komputer ini memiliki suatu Central Processing Unit, Storage Device yang agak besar (kira-kira sebesar 2 lemari pakaian) dan ditempatkan pada tempat tersendiri. Peralatan CPU dan Storage tersebut dihubungkan dengan banyak terminal yang terdiri dari keyboard dan monitor saja. Melalui komputer terminal, pengguna mengakses sumber daya tersebut. Komputer terminal hanya memiliki monitor/keyboard dan tidak memiliki CPU. Semua sumber daya yang diperlukan terminal dilayani oleh komputer host. Model ini berkembang pada akhir tahun 1980-an.
Arsitektur File Sharing,Pada arsitektur ini komputer server menyediakan file-file yang tersimpan di media penyimpanan server yang dapat diakses oleh pengguna. Arsitektur file sharing memiliki keterbatasan, terutama jika jumlah pengakses semakin banyak serta ukuran file yang di shaing sangat besar. Hal ini dapat mengakibatkan transfer data menjadi lambat. Model ini populer pada tahun 1990-an.
Arsitektur Client/Server karena keterbatasan sistem file sharing, dikembangkanlah arsitektur client/server. Dengan arsitektur ini, query data ke server dapat terlayani dengan lebih cepat karena yang ditransfer bukanlah file, tetapi hanyalah hasil dari query tersebut. RPC (Remote Procedure Calls) memegang peranan penting pada arsitektur client/server. Client server dapat dibedakan menjadi dua, yaitu model Two-tier dan Three-tier.
dalam arsitektur client server terdapat 3 model yaitu single tier, two tier, dan three tier
1) Arsitektur Single-Tier
Pada Arsitektur Single-Tier, semua komponen produksi dari sistem dijalankan pada komputer yang sama. Beberapa sifat dari Single-Tier antara lain :
Sederhana dan alternatifnya sangat mahal.
Membutuhkan sedikit perlengkapan untuk dibeli dan dipelihara.
Kelemahan pada keamanan dari arsitektur ini yaitu rendahnya dan kurangnya skalabilitas.
Contoh (Arsitektur Single-Tier)
2) Arsitektur Two-tier
Pada Arsitektur Two-tier, antarmuka pengguna ditempatkan di lingkungan desktop dan sistem manajemen database. Biasanya dalam sebuah server, yang lebih kuat merupakan mesin yang menyediakan layanan bagi banyak klien. Pengolahan informasi dibagi antara sistem interface lingkungan dan lingkungan server manajemen database. Arsitektur two-tier lebih aman dan terukur daripada pendekatan single-tier. Mempunyai database pada komputer yang terpisah meningkatkan kinerja keseluruhan situs. Kelemahannya adalah biaya yang mahal dan arsitektur yang kompleks.
Contoh (Arsitektur Two-Tier)
3) Arsitektur Three-tier
Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur two-tier. Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasi-aplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan. Three-tier client dan server arsitektur digunakan untuk meningkatkan performa untuk jumlah pengguna besar dan juga meningkatkan fleksibilitas ketika dibandingkan dengan pendekatan dua tingkat. Kekurangannya adalah pengembangan lebih sulit daripada pengembangan pada arsitektur dua lapis.
Pada tiga tingkatan arsitektur, sebuah middleware digunakan diantara sistem user interface lingkungan klien dan server manajemen database lingkungan. Middleware ini diimplementasikan dalam berbagai cara seperti pengolahan transaksi monitor, pesan server atau aplikasi server.
Contoh (Arsitektur Three-Tier)
Beberapa Keuntungan Arsitektur Three-Tier :
Keluwesan teknologi,
Mudah untuk mengubah DBMS engine,
Memungkinkan pula middle tier ke platform yang berbeda,
Biaya jangka panjang yang rendah,
Perubahan-perubahan cukup dilakukan pada middle tier daripada pada aplikasi keseluruhan,
Keunggulan kompetitif,
Kemampuan untuk bereaksi terhadap perubahan bisnis dengan cepat, dengan cara mengubah modul kode daripada mengubah keseluruhan aplikasi.
sumber :
http://www.ilmukomputer.org/wp%E2%80%A6/Jaringan-Komputer.doc
http://www.total.or.id/info.php?kk=Client/Server%20Architecture