Kecintaan Belajar Sains Ditumbuhkan
Rabu, 13 Februari 2013 | 13:21 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Kecintaan mempelajari sains sejak di bangku sekolah, terus dikembangkan berbagai komunitas yang peduli pada peningkatan mutu sains di Indonesia.
Dorongan pada siswa untuk mencintai sains ini dibutuhkan, supaya siswa tidak memandang sains sebagai pelajaran yang menakutkan dan membosankan.
Sanny Djohan, Direktur PT Kuark Internasional, di Jakarta, Rabu (13/2/2013), menjelaskan, suatu negara akan maju jika mengembangkan dan menguasai sains.
Anak-anak sekolah perlu terus didorong untuk menyukai sains, supaya mereka dapat mengembangkaan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia, dengan memanfatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan ilmuwan dan peneliti Indonesia sendiri.
"Supaya sains disenangi pelajar, kita perlu memperkenalkan sains yang asyik dan menyenangkan. Mereka dibawa pada eksprimen sains yang sederhana dan berguna dalam hidup untuk merangsang mereka kelak mengembangkan sains lebih lanjut," ujar Sanny, yang menggagas lahirnya majalah sains dalam bentuk komik bagi siswa SD yang dinamakan Majalah Kuark.
Menurut Sanny, mereka juga menggelar Olimpiade Sains Kuark (OSK) yang terbuka buat semua siswa, baik atas nama pribadi maupun sekolah. Semua anak boleh mengikuti OSK yang tahun ini memasuki penyelenggaraan ke-7.
Tetapi sayangnya, sekolah lebih suka mengirimkan anak-anak yang berprestasi. "Padahal, kami mendorong supaya semua anak bisa mencoba supaya mereka mengalami sendiri kompetisi sains yang asyik dan menyenangkan," kata Sanny.
Ajakan mencintai belajar sains yang menyenangkan bagi anak-anak akan juga dilakukan lewat film. Belajar seraya dapat hiburan lewat film-film sains bisa disaksikan siswa, guru, dan masyarakat umum secara gratis dalam program Festival Film Sains Indonesia, yang salah satunya didukung Goethe-Institut Indonesia yang dilakukan tiap tahun.
Pengembangan materi pendidikan sains yang asyik juga dikembangkan secara digital. PT Pesona Edukasi, pengembang software pendidikan asli Indonesia, membuat buku digital interaktif yang dapat digunakan di komputer tablet. Upaya ini untuk mendukung tumbuhnya budaya belajar tanpa batas di kalangan generasi muda yang berkembang di dunia.
Direktur Pemasaran PT Pesona Edukasi, Hary Candra, mengatakan, perkembangan komputer tablet yang semakin terjangkau sering dimanfaatkan pelajar untuk games atau mengakses media sosial. Padahal, belajar sians juga bisa seasyik games di komputer tablet.
"Buku digital yang kami kembangkan bukan seperti buku sekolah elektronik. Buku digital interaktif ini membuat siswa bisa belajar secara menarik, seperti games. Namun materinya, ya seperti yang ada dalam kurikulum," kata Hary.
________________________________________
Penulis : Ester Lince Napitupulu
Editor : Agus Mulyadi
Menanggapi artikel berita diatas,menurut saya memang dijaman modern ini,sudah selayaknya kita yang berada di lingkungan pendidikan (Murid dan guru) menciptakan suasana belajar bertemakan sains yang tidak lagi terpatok pada pembelajaran dengan buku saja. Memang buku adalam sumber ilmu,dan semua tahu itu. Namun akan lebih baik lagi jika ilmu yang ada dibuku itu dibuat lebih menarik,dibuat lebih fun yaitu dengan menciptakan pelajaran sains dengan melakukan berbagai eksperimen yang seru dan menyenangkan yang tentunya juga dapat dilakukan dengan mudah (jangan eksperimen yang sulit) dan juga untuk teknologi e-Book yang diatas,bukan e-Book biasa yang umumnya seperti hasil scanan dari buku fisik,e-Book interaktif ini selain menyediakan materi juga menyediakan berbagai permainan yang dapat menarik pelajar. Langkah tersebut menurut saya sungguh baik mengingat anak-anak (SD,SMP maupun SMA) suka sekali yang namanya games sehingga ketika pembelajaran sains dikaitkan juga dengan games,hal itu akan menyenangkan buat mereka. Perlombaan semacam OSK diatas juga dapat menumbuhkan rasa belajar dari para siswa. Demikian komentar saya terhadap artikel diatas
No comments:
Post a Comment