Sunday, March 15, 2015

Tugas Teori Organisasi Umum 2 - Mengenai diri sendiri

Tentang diriku

Halo semuanya,perkenalkan nama saya Bayu. Untuk beberapa alasan,saya tidak bisa menyebutkan nama lengkap saya. Jadi,saya akan menulis artikel mengenai diri sendiri. Kalau dipikir-pikir kok sekarang menulis artikel tentang diri sendiri? Ya,jadi saya mendapatkan tugas dari Kampus,yaitu berupa mata kuliah softskill pada tingkat 2 (semester 3) yang menugaskan mahasiswanya untuk menuliskan mengenai diri mereka masing masing,intinya adalah menceritakan tentang diri kita sendiri. Sejujurnya saya sendiri mendeskripsikan diri saya sendiri itu agak susah,tapi,ya,saya akan mencobanya.
Dalam tugas ini,saya diminta menyebutkan sisi positif dan negatif dari diri saya. Hhmm,agak sulit,namun karena saya dengan teman teman saya suka berbagi cerita dan mendengarkan cerita mereka,maka saya tahu sedikit demi sedikit saya itu bagaimana orangnya,bagaimana sifatnya.

Untuk sifat positif,saya merasa bahwa saya adalah orang yang serius dalam beberapa hal,khususnya dalam pengerjaan tugas. Beberapa sahabat dekat saya (sahabat SMA) bilang kalau saya itu suka sekali terlalu serius dalam mengerjakan suatu hal. Saya juga pernah bertanya pada beberapa sahabat saya apa yang mereka pikirkan tentang saya dan dari beberapa orang yang saya tanya,kebanyakan berkata bahwa saya ini sangat memikirkan sahabat saya. Saya berusaha melakukan sesuatu yang terbaik untuk sahabat saya,entah itu mendengarkan curhat mereka,kalau mereka butuh bantuan saya sebisa mungkin membantu mereka, dan apapun aksi yang dapat membantu sahabat saya. Saya merasa,sahabat itu adalah salah satu orang yang sangat penting dalam hidup saya. Sehingga saya berprinsip saya akan melakukan semampu yang saya bisa untuk membantu mereka. Banyak yang merasa sungkan karena saya bersikap demikian,namun saya bilang kepada sahabat saya “kalau saya bisa bantu,ya saya akan bantu sebisa saya”. Kemudian saya bisa mengerjakan tugas-tugas dibawah tekanan. dan saya tidak suka mengejek orang karena saya mempunyai prinsip “kalau kita diejek dan merasa disakiti,apakah pantas kita membalasnya dengan hal yang demikian? Tentu tidak” balas dendam atau revenge bukanlah hal yang saya sukai

Disisi lain,seperti layaknya manusia,masing masing dari kita mempunyai kekurangan dan saya tentunya mempunyai kekurangan dalam diri saya. Kekurangan yang saya rasakan bukan berdasarkan dari apa yang teman saya ceritakan kesaya,karena saya jarang mendiskusikan kekurangan saya ke sahabat saya,seperti merasa bahwa saya memang mengetahui kekurangan saya. Paling tidak,hanya orang tualah yang sering menegur saya karena beberapa sifat buruk saya. Kalau saya lihat,sifat negatif saya adalah sering emosi dalam menghadapi beberapa hal dan suka panik kalau menghadapi hal yang mendadak. Ada beberapa sifat yang menurut saya hal tersebut juga negatif yaitu saya orangnya tidak gampang percaya kepada orang lain,sangat susah dan tidak mudah untuk saya mempercayai orang lain. Hal tersebut menjadi prinsip saya melihat pengalaman teman-teman saya dan orang tua yang pernah dikhianati oleh temannya. Memang mungkin bertentangan dengan sifat saya yang berusaha melakukan yang terbaik untuk sahabat namun saya melihat kedua hal itu berbeda,bagi saya karena saya tidak mempercayai orang lain karena entah itu baru kenal,atau hanya sebagai teman biasa. Tidak mudah membuat saya percaya kepada orang lain,butuh proses.. Kemudian saya juga merasa saya orangnya agak “sadis”, ya sadis,namun bukan berarti saya psikopat,sadis disini adalah saya terkadang kalau orang bercerita apa kepada saya dan mereka salah,saya akan berkata sejujur-jujurnya kepada mereka mengenai opini saya walaupun itu pahit bagi mereka. dan kalau saya sudah benci dengan satu orang,saya akan membencinya dalam waktu yang sangat lama sampai kalo ada kabar buruk mengenai orang yang saya benci tadi,saya akan bersikap masa bodo dengan apa yang terjadi dengan dirinya.

Dari beberapa hal yang saya rasakan mengenai diri saya,mungkin agak aneh mengenai “saya melakukan apa yang saya mampu untuk sahabat saya” namun disisi lain saya orangnya tidak gampang percaya kepada orang lain. Saya merasa juga hal tersebut aneh,tapi saya rasa bisa dibedakan. Kalau saya sudah merasa bahwa dia adalah sahabat yang tepat bagi saya,saya akan berusahan melakukan apa yang saya bisa lakukan untuk membantunya,membuatnya dia senang. Disisi lain,saya juga merasa untuk jangan gampang percaya kepada orang lain. Ada poin unik yang juga saya suka rasakan dalam diri saya,yaitu saya orangnya itu cukup pendiam. Dalam beberapa hal,saya terkadang suka bercanda,mengobrol dengan yang lain namun kebanyakan waktu saya hanya diam saja mengamati teman teman berbicara,seringnya berbicara untuk hal-hal yang penting saja. Saya berbicara panjang lebar hanya ketika saya bertemu dengan sahabat dekat saya,bahkan dengan orang tua pun saya sedikit sekali berbicara dengan. Selanjutnya saya tidak suka berada dikeramaian. Saya lebih memilih untuk berada di tempat yang cukup orang,tidak banyak.

Sekarang ini,saya sedang berusaha memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada diri saya seperti yang saya tulis diatas. Saya mencoba untuk lebih tenang dalam menghadapi segala masalah yang saya lalui,kemudian untuk kasus yang tidak gampang percaya orang lain,saya berusaha untuk menanamkan bahwa kepercayaan antar manusia dibutuhkan untuk dapat menjalin hubungan yang baik sehingga sekarang saya sedang berusaha untuk gampang mempercayai orang lain walaupun tidak mudah dan saya juga berusaha untuk lebih bijak dalam berbicara jika ada teman saya yang curhat dengan saya,karena saya bilang seperti diatas saya kalau diminta oleh teman mengenai cerita yang dia ceritakan,kalau bagi saya ada yang buruk dan saya kritik,saya tidak segan-segan menggunakan kata yang pedas atau sadis terkadang. dan saya mencoba untuk lebih terbuka dengan yang lain,tidak sering diam saja kepada teman biasa.

Itulah tadi mengenai diri saya sendiri,maaf kalau ada salah kata

Tugas Teori Organisasi Umum 2 - Menanggapi Artikel pendidikan

Kecintaan Belajar Sains Ditumbuhkan
Rabu, 13 Februari 2013 | 13:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecintaan mempelajari sains sejak di bangku sekolah, terus dikembangkan berbagai komunitas yang peduli pada peningkatan mutu sains di Indonesia.
Dorongan pada siswa untuk mencintai sains ini dibutuhkan, supaya siswa tidak memandang sains sebagai pelajaran yang menakutkan dan membosankan.

Sanny Djohan, Direktur PT Kuark Internasional, di Jakarta, Rabu (13/2/2013), menjelaskan, suatu negara akan maju jika mengembangkan dan menguasai sains.
Anak-anak sekolah perlu terus didorong untuk menyukai sains, supaya mereka dapat mengembangkaan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia, dengan memanfatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan ilmuwan dan peneliti Indonesia sendiri.

"Supaya sains disenangi pelajar, kita perlu memperkenalkan sains yang asyik dan menyenangkan. Mereka dibawa pada eksprimen sains yang sederhana dan berguna dalam hidup untuk merangsang mereka kelak mengembangkan sains lebih lanjut," ujar Sanny, yang menggagas lahirnya majalah sains dalam bentuk komik bagi siswa SD yang dinamakan Majalah Kuark.

Menurut Sanny, mereka juga menggelar Olimpiade Sains Kuark (OSK) yang terbuka buat semua siswa, baik atas nama pribadi maupun sekolah. Semua anak boleh mengikuti OSK yang tahun ini memasuki penyelenggaraan ke-7.

Tetapi sayangnya, sekolah lebih suka mengirimkan anak-anak yang berprestasi. "Padahal, kami mendorong supaya semua anak bisa mencoba supaya mereka mengalami sendiri kompetisi sains yang asyik dan menyenangkan," kata Sanny.

Ajakan mencintai belajar sains yang menyenangkan bagi anak-anak akan juga dilakukan lewat film. Belajar seraya dapat hiburan lewat film-film sains bisa disaksikan siswa, guru, dan masyarakat umum secara gratis dalam program Festival Film Sains Indonesia, yang salah satunya didukung Goethe-Institut Indonesia yang dilakukan tiap tahun.

Pengembangan materi pendidikan sains yang asyik juga dikembangkan secara digital. PT Pesona Edukasi, pengembang software pendidikan asli Indonesia, membuat buku digital interaktif yang dapat digunakan di komputer tablet. Upaya ini untuk mendukung tumbuhnya budaya belajar tanpa batas di kalangan generasi muda yang berkembang di dunia.

Direktur Pemasaran PT Pesona Edukasi, Hary Candra, mengatakan, perkembangan komputer tablet yang semakin terjangkau sering dimanfaatkan pelajar untuk games atau mengakses media sosial. Padahal, belajar sians juga bisa seasyik games di komputer tablet.

"Buku digital yang kami kembangkan bukan seperti buku sekolah elektronik. Buku digital interaktif ini membuat siswa bisa belajar secara menarik, seperti games. Namun materinya, ya seperti yang ada dalam kurikulum," kata Hary.

________________________________________
Penulis : Ester Lince Napitupulu
Editor : Agus Mulyadi


Menanggapi artikel berita diatas,menurut saya memang dijaman modern ini,sudah selayaknya kita yang berada di lingkungan pendidikan (Murid dan guru) menciptakan suasana belajar bertemakan sains yang tidak lagi terpatok pada pembelajaran dengan buku saja. Memang buku adalam sumber ilmu,dan semua tahu itu. Namun akan lebih baik lagi jika ilmu yang ada dibuku itu dibuat lebih menarik,dibuat lebih fun yaitu dengan menciptakan pelajaran sains dengan melakukan berbagai eksperimen yang seru dan menyenangkan yang tentunya juga dapat dilakukan dengan mudah (jangan eksperimen yang sulit) dan juga untuk teknologi e-Book yang diatas,bukan e-Book biasa yang umumnya seperti hasil scanan dari buku fisik,e-Book interaktif ini selain menyediakan materi juga menyediakan berbagai permainan yang dapat menarik pelajar. Langkah tersebut menurut saya sungguh baik mengingat anak-anak (SD,SMP maupun SMA) suka sekali yang namanya games sehingga ketika pembelajaran sains dikaitkan juga dengan games,hal itu akan menyenangkan buat mereka. Perlombaan semacam OSK diatas juga dapat menumbuhkan rasa belajar dari para siswa. Demikian komentar saya terhadap artikel diatas