Monday, October 24, 2016

Tugas Softskill Semester 7 KASUS TELEMATIKA

Liputan6.com, New York - Agen Federal Amerika Serikat (AS) mengajukan gugatan kepada situs belanja online, Amazon yang dinilai membiarkan anak-anak melakukan pembelian terlalu mudah pada perangkat mobile tanpa persetujuan orang tua mereka.

Dalam pengaduan yang diajukan Kamis (10/7/2014), Federal Trade Commission Dugaan menuding, Amazon telah secara tidak sah membebankan pelanggan anak-anak pada aplikasi pembelian senilai jutaan dolar.

Antara lain terkait pembelian pernak-pernik digital permainan atau menggunakan aplikasi pada perangkat seperti tablet Kindle Fire yang dibuat tanpa sepengetahuan sang pemegang rekening yakni orang tua.
"Para orang tua dan pemegang rekening telah rugi besar secara keuangan, di mana ribuan konsumen mengeluh tentang biaya aplikasi anak-anak yang tidak resmi dan banyak konsumen melaporkan harus membayar hingga ratusan dolar untuk membayar biaya tersebut," isi gugatan yang diajukan di Pengadilan Distrik Barat Washington, melansir laman Huffington Post, Sabtu (12/7/2014).

FTC menyebutkan harga pembelian aplikasi tersebut berkisar antara 99 sen menjadi US$ 99,99 masing-masing. Menurut pengaduan, kondisi ini terjadi saat adanya pembelian permainan game atau menggunakan aplikasi yang sangat mudah.

Hal ini memungkinkan anak-anak, yang kadang-kadang bahkan belum bisa membaca bisa menguras kantong orang tua mereka.

"Dalam banyak kasus, orang tua mengeluh anak-anak mereka tidak mengerti atas kegiatannya saat bermain app bisa mendapatkan permainan sekaligus dikenakan biaya," kata gugatan itu.

Amazon pun dikatakan telah menerima ribuan pengaduan yang terkait dengan tidak biaya aplikasi tidak sah ini yang nilainya mencapai jutaan dolar.

FTC ingin Amazon mengembalikan uang para orang tua dan pelanggan lain yang telah terkena biaya yang tidak sah dari rekening mereka, tetapi juga memperoleh informasi yang jelas sebelum anak-anak dapat membuat satu pembelian.

Jessica Kaya, Direktur Perlindungan Konsumen FTC, mengatakan, "Anda harus melakukannya dengan cara membuat anak tidak bisa begitu saja dengan mudah menekan telepon dan dikenakan biaya," jelas dia.

Menurut gugatan itu, pelanggan mulai mengeluh kepada Amazon hanya beberapa minggu setelah perusahaan mengeluarkan aplikasi pembelian pada November 2011. Dalam gugatan itu, Amazon menerima 30 persen pendapatan dari pembelian yang dilakukan melalui satu aplikasi.

Perusahaan dikatakan tidak akan mengomentari gugatan itu dan memilih membuat pernyataan dalam surat pekan lalu yang ditujukan kepada FTC.

"Kami telah terus meningkatkan hal ini sejak diluncurkan, tapi bahkan pada saat peluncuran, ketika pelanggan mengatakan kepada kami, anak-anak mereka telah membuat pembelian dan mereka ingin dikembalikan maka kami kembalikan," tulis Andrew DeVore, Wakil Presiden dan Penasihat Umum Amazon.(Nrm)

Tanggapan :
Kasus pemanfaatan teknologi dan informasi dalah hal pembayaran secara online yang disajikan memang dapat menjadi suatu permasalahan jika tidak cermat dan tidak tanggap dalam menghadapinya. Dalam kasus ini permasalahannya adalah golongan anak-anak  baru hanya mengerti “menggunakan” sebuah aplikasi permainan tanpa tahu detail dari bagaimana sistem dari aplikasi tersebut bekerja, terutama dengan pembelian barang dalam sebuah aplikasi tersebut sehingga dapat merugikan pihak orang tua mereka yang menghubungkan akun pembayaran mereka dengan aplikasi yang bersangkutan untuk melakukan pembayaran  ( semacam google play account wallet, iTunes account wallet, etc)

Solusi :
Dari pihak orang tua agar lebih dapat mengawasi sang anak agar mengerti mengenai aplikasi yang dia gunakan, dan tidak hanya mengawasi namun juga mengajari bagaimana penggunaan sebuah aplikasi secara baik dan bijak agar dapat menghindari berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan.

Dari pihak pemgembang sistem atau aplikasi agar dapat memperketat aplikasi agar tidak terjadi salah guna dalam aplikasi, contohnya dapat menerapkan sistem pertanyaan khusus pada saat ingin konfirmasi pembayaran untuk sebuah aplikasi atau dapat memasukkan password unik dan khusus kedalam sistem pembayaran yang dimana hanya sang orang tua yang tahu mengenai hal tersebut untuk dapat menghindari pembayaran yang tidak sesuai keinginan

sumber :
http://bisnis.liputan6.com/read/2076619/amazon-dituntut-karena-bikin-anak-boros-berbelanja-online