Monday, April 20, 2015

Tugas Teori Organisasi Umum 2 - Komunikasi

Nama : Bayu Fadjar Pratama
Kelas : 2KA21
NPM : 11113663


Setiap manusia di bumi ini pasti membutuhkan orang lain untuk bertahan hidup. Dalam prosesnya tersebut,manusia melakukan komunikasi dengan sesamanya agar terjalin hubungan yang baik dan tentunya agar menjalankan hidup sesuai kenginannya tentunya berjalan baik.
Komunikasi yang dilakukan oleh setiap manusia ada berbagai cara,jenis dan macamnya
Saya akan mencoba menjelaskannya dalam beberapa poin mengenai komunikasi ini
Pengertian Komunikasi :
Komunikasi merupakan suatu aksi dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat membentuk,menciptakan atau menggunakan suatu informasi agar terhubung dengan orang lain. Umumnya komunikasi dilakukan dengan verbal atau lisan,yang dimaksud adalah berkomunikasi dengan berbicara. Berikut ini adalah jenis jenis komunikasi :
• Menurut cara penyampaiannya
A. Komunikasi secara lisan
Komunikasi secara lisan adalah merupakan jenis komunikasi yang dilakukan secara langsung umumnya namun di era modern seperti ini,komunikasi secara lisan sudah bisa dilakukan dengan cara menggunakan komunikasi dengan telefon. Komunikasi jenis ini biasanya tidak mengenal ruang,waktu dan tempat. Komunikasi lisan merupakan salah jenis komunikasi yang baik bagi saya untuk menghindari adanya salah makna dari pesan yang ingin disampaikan
B. Komunikasi tertulis
Komunikasi tertulis merupakan jenis komunikasi yang dilakukan secara tidak langsung. Komunikasi jenis ini menggunakan suatu media berupa tulisan untuk melakukannya seperti surat,e-mail,chat dan juga sms.

• Menurut keberlangsungannya suatu komunikasi
A. Komunikasi secara langsung
Komunikasi secara langsung merupakan suatu komunikasi yang dilakukan secara langsung,sehingga komunikasi ini dilakukan tanpa menggunakan media apapun atau pihak ketiga.
B. Komunikasi secara tidak langsung
Komunikasi tidak langsung merupakan suatu komunikasi yang secara tidak langsung sehingga menggunakan pihak ketiga atau media seperti telefon,surat,email.

• Menurut perilaku komunikasi
Komunikasi merupakan hasil belajar manusia yang terjadi secara otomatis, sehingga dipengaruhi oleh perilaku maupun posisi seseorang. Menurut perilaku, komunikasi dapat dibedakan menjadi :



A. Komunikasi Formal
• Komunikasi yang terjadi diantara anggota organisasi / perusahaan yang tata caranya telah diatur dalam struktur organisasinya, misalnya rapat kerja perusahaan, konferensi, seminar dan sebagainya.
B. Komunikasi Informal
Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi dan tidak mendapat pengakuan resmi yang mungkin tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi atau perusahaan, misalnya kabar burung, desas-desus, dan sebagainya.
C. Komunikasi Nonformal
Komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut, misalnya rapat tentang ulang tahun perusahaan, dan sebagainya.
Maka dapat diketahui bahwa komunikasi formal, informal dan nonformal saling berhubungan, dimana komunikasi nonformal merupakan jembatan antara komunikasi formal dengan komunikasi informal yang dapat memperlancar penyelesaian tugas resmi, serta dapat mengarahkan komunikasi informal kepada komunikasi formal.

• KOMUNIKASI MENURUT MAKSUD KOMUNIKASI
Pada umumnya manusia melakukan karena ada maksudnya,tidak mungkin tidak. Beberapa contoh maksud dari suatu komunikasi adalah
A. Pidato
B. Ceramah
C. Memberi prasaran
D. Wawancara
E. Memberi perintah atau tugas
F. Mempertanyakan

• KOMUNIKASI MENURUT RUANG LINGKUP
Ruang lingkup terjadinya komunikasi merupakan batasan jenis komunikasi ini. Maka dalam komunikasi menurut ruang lingkup dapat dibedakan sebagai berikut:
A. Komunikasi Internal
Komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkungan organisasi atau perusahaan yang terjadi diantara anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja.
Komunikasi Internal ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
 Komunikasi Vertikal, yaitu komunikasi yang terjadi dalam bentuk komunikasi dari atasan kepada bawahan, misalnya perintah, teguran, pujian, petunjuk dan sebagainya.
 Komunikasi Horisontal, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi/ kantor diantara orang-orang yang mempunyai kedudukan sejajar.
 Komunikasi Diagonal, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau kantor diantara orang – orang yang mempunyai kedudukan tidak sama pada posisi tidak sejalur vertikal.

B. Komunikasi Eksternal
Komunikasi yang berlangsung antara organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat yang ada di luar organisasi atau perusahaan tersebut. Komunikasi dengan pihak luar dapat berbentuk :
 Eksposisi, pameran, promosi, publikasi dan sebagainya
 Konperensi pers( press release )
 Siaran televisi, radio, dan sebagainya
 Bakti sosial, pengabdian pada masyarakat, dan sebagainya
Komunikasi eksternal dimaksudkan untuk mendapat pengertian,kepercayaan, bantuan dan kerjasama dengan masyarakat.

Sunday, March 15, 2015

Tugas Teori Organisasi Umum 2 - Mengenai diri sendiri

Tentang diriku

Halo semuanya,perkenalkan nama saya Bayu. Untuk beberapa alasan,saya tidak bisa menyebutkan nama lengkap saya. Jadi,saya akan menulis artikel mengenai diri sendiri. Kalau dipikir-pikir kok sekarang menulis artikel tentang diri sendiri? Ya,jadi saya mendapatkan tugas dari Kampus,yaitu berupa mata kuliah softskill pada tingkat 2 (semester 3) yang menugaskan mahasiswanya untuk menuliskan mengenai diri mereka masing masing,intinya adalah menceritakan tentang diri kita sendiri. Sejujurnya saya sendiri mendeskripsikan diri saya sendiri itu agak susah,tapi,ya,saya akan mencobanya.
Dalam tugas ini,saya diminta menyebutkan sisi positif dan negatif dari diri saya. Hhmm,agak sulit,namun karena saya dengan teman teman saya suka berbagi cerita dan mendengarkan cerita mereka,maka saya tahu sedikit demi sedikit saya itu bagaimana orangnya,bagaimana sifatnya.

Untuk sifat positif,saya merasa bahwa saya adalah orang yang serius dalam beberapa hal,khususnya dalam pengerjaan tugas. Beberapa sahabat dekat saya (sahabat SMA) bilang kalau saya itu suka sekali terlalu serius dalam mengerjakan suatu hal. Saya juga pernah bertanya pada beberapa sahabat saya apa yang mereka pikirkan tentang saya dan dari beberapa orang yang saya tanya,kebanyakan berkata bahwa saya ini sangat memikirkan sahabat saya. Saya berusaha melakukan sesuatu yang terbaik untuk sahabat saya,entah itu mendengarkan curhat mereka,kalau mereka butuh bantuan saya sebisa mungkin membantu mereka, dan apapun aksi yang dapat membantu sahabat saya. Saya merasa,sahabat itu adalah salah satu orang yang sangat penting dalam hidup saya. Sehingga saya berprinsip saya akan melakukan semampu yang saya bisa untuk membantu mereka. Banyak yang merasa sungkan karena saya bersikap demikian,namun saya bilang kepada sahabat saya “kalau saya bisa bantu,ya saya akan bantu sebisa saya”. Kemudian saya bisa mengerjakan tugas-tugas dibawah tekanan. dan saya tidak suka mengejek orang karena saya mempunyai prinsip “kalau kita diejek dan merasa disakiti,apakah pantas kita membalasnya dengan hal yang demikian? Tentu tidak” balas dendam atau revenge bukanlah hal yang saya sukai

Disisi lain,seperti layaknya manusia,masing masing dari kita mempunyai kekurangan dan saya tentunya mempunyai kekurangan dalam diri saya. Kekurangan yang saya rasakan bukan berdasarkan dari apa yang teman saya ceritakan kesaya,karena saya jarang mendiskusikan kekurangan saya ke sahabat saya,seperti merasa bahwa saya memang mengetahui kekurangan saya. Paling tidak,hanya orang tualah yang sering menegur saya karena beberapa sifat buruk saya. Kalau saya lihat,sifat negatif saya adalah sering emosi dalam menghadapi beberapa hal dan suka panik kalau menghadapi hal yang mendadak. Ada beberapa sifat yang menurut saya hal tersebut juga negatif yaitu saya orangnya tidak gampang percaya kepada orang lain,sangat susah dan tidak mudah untuk saya mempercayai orang lain. Hal tersebut menjadi prinsip saya melihat pengalaman teman-teman saya dan orang tua yang pernah dikhianati oleh temannya. Memang mungkin bertentangan dengan sifat saya yang berusaha melakukan yang terbaik untuk sahabat namun saya melihat kedua hal itu berbeda,bagi saya karena saya tidak mempercayai orang lain karena entah itu baru kenal,atau hanya sebagai teman biasa. Tidak mudah membuat saya percaya kepada orang lain,butuh proses.. Kemudian saya juga merasa saya orangnya agak “sadis”, ya sadis,namun bukan berarti saya psikopat,sadis disini adalah saya terkadang kalau orang bercerita apa kepada saya dan mereka salah,saya akan berkata sejujur-jujurnya kepada mereka mengenai opini saya walaupun itu pahit bagi mereka. dan kalau saya sudah benci dengan satu orang,saya akan membencinya dalam waktu yang sangat lama sampai kalo ada kabar buruk mengenai orang yang saya benci tadi,saya akan bersikap masa bodo dengan apa yang terjadi dengan dirinya.

Dari beberapa hal yang saya rasakan mengenai diri saya,mungkin agak aneh mengenai “saya melakukan apa yang saya mampu untuk sahabat saya” namun disisi lain saya orangnya tidak gampang percaya kepada orang lain. Saya merasa juga hal tersebut aneh,tapi saya rasa bisa dibedakan. Kalau saya sudah merasa bahwa dia adalah sahabat yang tepat bagi saya,saya akan berusahan melakukan apa yang saya bisa lakukan untuk membantunya,membuatnya dia senang. Disisi lain,saya juga merasa untuk jangan gampang percaya kepada orang lain. Ada poin unik yang juga saya suka rasakan dalam diri saya,yaitu saya orangnya itu cukup pendiam. Dalam beberapa hal,saya terkadang suka bercanda,mengobrol dengan yang lain namun kebanyakan waktu saya hanya diam saja mengamati teman teman berbicara,seringnya berbicara untuk hal-hal yang penting saja. Saya berbicara panjang lebar hanya ketika saya bertemu dengan sahabat dekat saya,bahkan dengan orang tua pun saya sedikit sekali berbicara dengan. Selanjutnya saya tidak suka berada dikeramaian. Saya lebih memilih untuk berada di tempat yang cukup orang,tidak banyak.

Sekarang ini,saya sedang berusaha memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada diri saya seperti yang saya tulis diatas. Saya mencoba untuk lebih tenang dalam menghadapi segala masalah yang saya lalui,kemudian untuk kasus yang tidak gampang percaya orang lain,saya berusaha untuk menanamkan bahwa kepercayaan antar manusia dibutuhkan untuk dapat menjalin hubungan yang baik sehingga sekarang saya sedang berusaha untuk gampang mempercayai orang lain walaupun tidak mudah dan saya juga berusaha untuk lebih bijak dalam berbicara jika ada teman saya yang curhat dengan saya,karena saya bilang seperti diatas saya kalau diminta oleh teman mengenai cerita yang dia ceritakan,kalau bagi saya ada yang buruk dan saya kritik,saya tidak segan-segan menggunakan kata yang pedas atau sadis terkadang. dan saya mencoba untuk lebih terbuka dengan yang lain,tidak sering diam saja kepada teman biasa.

Itulah tadi mengenai diri saya sendiri,maaf kalau ada salah kata

Tugas Teori Organisasi Umum 2 - Menanggapi Artikel pendidikan

Kecintaan Belajar Sains Ditumbuhkan
Rabu, 13 Februari 2013 | 13:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecintaan mempelajari sains sejak di bangku sekolah, terus dikembangkan berbagai komunitas yang peduli pada peningkatan mutu sains di Indonesia.
Dorongan pada siswa untuk mencintai sains ini dibutuhkan, supaya siswa tidak memandang sains sebagai pelajaran yang menakutkan dan membosankan.

Sanny Djohan, Direktur PT Kuark Internasional, di Jakarta, Rabu (13/2/2013), menjelaskan, suatu negara akan maju jika mengembangkan dan menguasai sains.
Anak-anak sekolah perlu terus didorong untuk menyukai sains, supaya mereka dapat mengembangkaan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia, dengan memanfatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan ilmuwan dan peneliti Indonesia sendiri.

"Supaya sains disenangi pelajar, kita perlu memperkenalkan sains yang asyik dan menyenangkan. Mereka dibawa pada eksprimen sains yang sederhana dan berguna dalam hidup untuk merangsang mereka kelak mengembangkan sains lebih lanjut," ujar Sanny, yang menggagas lahirnya majalah sains dalam bentuk komik bagi siswa SD yang dinamakan Majalah Kuark.

Menurut Sanny, mereka juga menggelar Olimpiade Sains Kuark (OSK) yang terbuka buat semua siswa, baik atas nama pribadi maupun sekolah. Semua anak boleh mengikuti OSK yang tahun ini memasuki penyelenggaraan ke-7.

Tetapi sayangnya, sekolah lebih suka mengirimkan anak-anak yang berprestasi. "Padahal, kami mendorong supaya semua anak bisa mencoba supaya mereka mengalami sendiri kompetisi sains yang asyik dan menyenangkan," kata Sanny.

Ajakan mencintai belajar sains yang menyenangkan bagi anak-anak akan juga dilakukan lewat film. Belajar seraya dapat hiburan lewat film-film sains bisa disaksikan siswa, guru, dan masyarakat umum secara gratis dalam program Festival Film Sains Indonesia, yang salah satunya didukung Goethe-Institut Indonesia yang dilakukan tiap tahun.

Pengembangan materi pendidikan sains yang asyik juga dikembangkan secara digital. PT Pesona Edukasi, pengembang software pendidikan asli Indonesia, membuat buku digital interaktif yang dapat digunakan di komputer tablet. Upaya ini untuk mendukung tumbuhnya budaya belajar tanpa batas di kalangan generasi muda yang berkembang di dunia.

Direktur Pemasaran PT Pesona Edukasi, Hary Candra, mengatakan, perkembangan komputer tablet yang semakin terjangkau sering dimanfaatkan pelajar untuk games atau mengakses media sosial. Padahal, belajar sians juga bisa seasyik games di komputer tablet.

"Buku digital yang kami kembangkan bukan seperti buku sekolah elektronik. Buku digital interaktif ini membuat siswa bisa belajar secara menarik, seperti games. Namun materinya, ya seperti yang ada dalam kurikulum," kata Hary.

________________________________________
Penulis : Ester Lince Napitupulu
Editor : Agus Mulyadi


Menanggapi artikel berita diatas,menurut saya memang dijaman modern ini,sudah selayaknya kita yang berada di lingkungan pendidikan (Murid dan guru) menciptakan suasana belajar bertemakan sains yang tidak lagi terpatok pada pembelajaran dengan buku saja. Memang buku adalam sumber ilmu,dan semua tahu itu. Namun akan lebih baik lagi jika ilmu yang ada dibuku itu dibuat lebih menarik,dibuat lebih fun yaitu dengan menciptakan pelajaran sains dengan melakukan berbagai eksperimen yang seru dan menyenangkan yang tentunya juga dapat dilakukan dengan mudah (jangan eksperimen yang sulit) dan juga untuk teknologi e-Book yang diatas,bukan e-Book biasa yang umumnya seperti hasil scanan dari buku fisik,e-Book interaktif ini selain menyediakan materi juga menyediakan berbagai permainan yang dapat menarik pelajar. Langkah tersebut menurut saya sungguh baik mengingat anak-anak (SD,SMP maupun SMA) suka sekali yang namanya games sehingga ketika pembelajaran sains dikaitkan juga dengan games,hal itu akan menyenangkan buat mereka. Perlombaan semacam OSK diatas juga dapat menumbuhkan rasa belajar dari para siswa. Demikian komentar saya terhadap artikel diatas

Monday, December 29, 2014

Teori Organisasi Umum semester 3 - Konflik

1. Konflik Organisasi
A. Pengertian Konflik
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawa sertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

B. Jenis dan Sumber Konflik
Jenis Konflik
Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 6 macam :
• Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
• Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
• Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
• Koonflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
• Konflik antar atau tidak antar agama
• Konflik antar politik.
Sumber Konflik
• Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
• Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.
• Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu, misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para buruh menginginkan upah yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha mereka.



• Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.

C. Strategi Penyelesaian Konflik

Penyelesaian konflik oleh pemimpin dikategorikan dalam dua dimensi ialah kerjasama/tidak kerjasama dan tegas/tidak tegas. Dengan menggunakan kedua macam dimensi tersebut ada 5 macam pendekatan penyelesaian konflik ialah sebagai berikut :
1. Kompetisi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan satu pihak mengalahkan atau mengorbankan yang lain. Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal dengan istilah win-lose orientation.
2. Akomodasi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan kompetisi bayangan cermin yang memberikan keseluruhannya penyelesaian pada pihak lain tanpa ada usaha memperjuangkan tujuannya sendiri. Proses tersebut adalah taktik perdamaian.
3. Sharing
Suatu pendekatan penyelesaian kompromistis antara dominasi kelompok dan kelompok damai. Satu pihak memberi dan yang lkain menerima sesuatu. Kedua kelompok berpikiran moderat, tidak lengkap, tetapi memuaskan.
4. Kolaborasi
Bentuk usaha penyelesaian konflik yang memuaskan kedua belah pihak. Usaha ini adalah pendekatan pemecahan problem (problem-solving approach) yang memerlukan integrasi dari kedua pihak.
5. Penghindaran
Menyangkut ketidakpedulian dari kedua kelompok. Keadaaan ini menggambarkan penarikan kepentingan atau mengacuhkan kepentingan kelompok lain.
Metode Penyelesaian Konflik
Ada tiga metode penyelesaian konflik yang sering digunakan, yaitu dominasi atau penekanan, kompromi, dan pemecahan masalah integratif.

Dominasi atau penekanan. Dominasi atau penekanan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1. Kekerasan (forcing) yang bersifat penekanan otokratik.
2. Penenangan (smoothing), merupakan cara yang lebih diplomatis.
3. Penghindaran (avoidance) dimana manajer menghindar untuk mengambil posisi yang tegas.
4. Aturan mayoritas (majority rule), mencoba untuk menyelesaikan konflik antar kelompok dengan melakukan pemungutan suara (voting) melalui prosedur yang adil.

Kompromi, manajer mencoba menyelesaikan konflik melalui pencarian jalan tengah yang dapat diterima oleh pihak yang bertikai.
Menurut Wijono (1993 : 42-125) strategi mengatasi konflik, yaitu:

1. Strategi Mengatasi Konflik Dalam Diri Individu (Intraindividual Conflict)
Menurut Wijono (1993 : 42-66), untuk mengatasi konflik dalam diri individu diperlukan paling tidak tujuh strategi yaitu:
1) Menciptakan kontak dan membina hubungan
2) Menumbuhkan rasa percaya dan penerimaan
3) Menumbuhkan kemampuan /kekuatan diri sendiri
4) Menentukan tujuan
5) Mencari beberapa alternative
6) Memilih alternative
7) Merencanakan pelaksanaan jalan keluar

2. Strategi Mengatasi Konflik Antar Pribadi (Interpersonal Conflict)
Menurut Wijono (1993 : 66-112), untuk mengatasi konflik dalam diri individu diperlukan paling tidak tiga strategi yaitu:

1) Strategi Kalah-Kalah (Lose-Lose Strategy)
Beorientasi pada dua individu atau kelompok yang sama-sama kalah. Biasanya individu atau kelompok yang bertikai mengambil jalan tengah (berkompromi) atau membayar sekelompok orang yang terlibat dalam konflik atau menggunakan jasa orang atau kelompok ketiga sebagai penengah.

Dalam strategi kalah-kalah, konflik bisa diselesaikan dengan cara melibatkan pihak ketiga bila perundingan mengalami jalan buntu. Maka pihak ketiga diundang untuk campur tangan oleh pihak-pihak yang berselisih atau barangkali bertindak atas kemauannya sendiri. Ada dua tipe utama dalam campur tangan pihak ketiga yaitu:

a. Arbitrasi (Arbitration)
Arbitrasi merupakan prosedur di mana pihak ketiga mendengarkan kedua belah pihak yang berselisih, pihak ketiga bertindak sebagai hakim dan penengah dalam menentukan penyelesaian konflik melalui suatu perjanjian yang mengikat.

b. Mediasi (Mediation)
Mediasi dipergunakan oleh Mediator untuk menyelesaikan konflik tidak seperti yang diselesaikan oleh abriator, karena seorang mediator tidak mempunyai wewenang secara langsung terhadap pihak-pihak yang bertikai dan rekomendasi yang diberikan tidak mengikat.

2) Strategi Menang-Kalah (Win-Lose Strategy)
Dalam strategi saya menang anda kalah (win lose strategy), menekankan adanya salah satu pihak yang sedang konflik mengalami kekalahan tetapi yang lain memperoleh kemenangan.

Beberapa cara yang digunakan untuk menyelesaikan konflik dengan win-lose strategy (Wijono, 1993 : 44), dapat melalui:
a. Penarikan diri, yaitu proses penyelesaian konflik antara dua atau lebih pihak yang kurang puas sebagai akibat dari ketergantungan tugas (task independence).
b. Taktik-taktik penghalusan dan damai, yaitu dengan melakukan tindakan perdamaian dengan pihak lawan untuk menghindari terjadinya konfrontasi terhadap perbedaan dan kekaburan dalam batas-batas bidang kerja (jurisdictioanal ambiquity).
c. Bujukan, yaitu dengan membujuk pihak lain untuk mengubah posisinya untuk mempertimbangkan informasi-informasi faktual yang relevan dengan konflik, karena adanya rintangan komunikasi (communication barriers).
d. Taktik paksaan dan penekanan, yaitu menggunakan kekuasaan formal dengan menunjukkan kekuatan (power) melalui sikap otoriter karena dipengaruhi oleh sifat-sifat individu (individual traits).
e. Taktik-taktik yang berorientasi pada tawar-menawar dan pertukaran persetujuan sehingga tercapai suatu kompromi yang dapat diterima oleh dua belah pihak, untuk menyelesaikan konflik yang berkaitan dengan persaingan terhadap sumber-sumber (competition for resources) secara optimal bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

3) Strategi Menang-Menang (Win-Win Strategy)
Penyelesaian yang dipandang manusiawi, karena menggunakan segala pengetahuan, sikap dan keterampilan menciptakan relasi komunikasi dan interaksi yang dapat membuat pihak-pihak yang terlibat saling merasa aman dari ancaman, merasa dihargai, menciptakan suasana kondusif dan memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi masing-masing dalam upaya penyelesaian konflik. Jadi strategi ini menolong memecahkan masalah pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, bukan hanya sekedar memojokkan orang.

Strategi menang-menang jarang dipergunakan dalam organisasi dan industri, tetapi ada 2 cara didalam strategi ini yang dapat dipergunakan sebagai alternatif pemecahan konflik interpersonal yaitu:
a. Pemecahan masalah terpadu (Integrative Problema Solving) Usaha untuk menyelesaikan secara mufakat atau memadukan kebutuhan-kebutuhan kedua belah pihak.
b. Konsultasi proses antar pihak (Inter-Party Process Consultation) Dalam penyelesaian melalui konsultasi proses, biasanya ditangani oleh konsultan proses, dimana keduanya tidak mempunyai kewenangan untuk menyelesaikan konflik dengan kekuasaan atau menghakimi salah satu atau kedua belah pihak yang terlibat konflik.
D. Motivasi
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.
Berdasarkan teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor maupun teori motivasi kontemporer, arti motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat yang seringkali disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi". Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.

E. Teori Motivasi

Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang dimaksudkan untuk memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya manusia dan manusia akan dapat menjadi seperti apa. Landy dan Becker membuat pengelompokan pendekatan teori motivasi ini menjadi 5 kategori yaitu teori kebutuhan,teori penguatan,teori keadilan,teori harapan,teori penetapan sasaran.

A. TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970)

Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.
• Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
• Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
• Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki)
• Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan)
• Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya)
Bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut akan mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi kurang signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni minat estetika dan intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi dengan mudah. Karya seni dan karya ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam masyarakat yang anggotanya masih harus bersusah payah mencari makan, perlindungan, dan rasa aman.

B. TEORI MOTIVASI HERZBERG (1966)
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).

C. TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR
Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative) dan teori y (positif), Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang manajer
a. karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja
b. karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
c. Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
d. Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan dengan kerja.

Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :
a. karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain.
b. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit pada sasaran.
c. Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.
d. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.
D. TEORI MOTIVASI VROOM (1964)
Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
• Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
• Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu).
• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan

E. Achievement TheoryTeori achievement Mc Clelland (1961),
yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
• Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
• Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan soscialneed-nya Maslow)
• Need for Power (dorongan untuk mengatur)

F. Clayton Alderfer ERG
Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerakk yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.
2.Proses Organisasi
Proses dalam kamus bahasa Indonesia berarti rangkaian suatu tindakan. Sedangkan proses dalam buku organisasi karamgan Gibso Invancevich Donnelly adalah berkenaan dengan aktifitas yang memberi kehidupan pada skema organisasi tersebut. Proses organisasi merupakan jiwa bagi struktur organisasi. Jika proses tersebut tidak berjalan dan berfungsi dengan baik, maka masalah tidak pernah yang tidak perah diharapkan akan timbul dalam sebuah organisasi.
1. Proses Mempengaruhi
Dalam perusahaan tentu adanya proses peran dari masing – masing pegawai dalam suatu perusahaan. Proses peranpun itu meliputi cara kerjanya perusahaan untuk mencari harapan yang terbaik. Dimana perusahaan bisa untuk berkembang dengan baik tanpa adanya hal untuk saling mempengaruhi. Peran itupun akan saling menunjang kemajuan perusahaan. Karena dengan adanya peran untuk saling mempengaruhi maka perusahaan akan saling terdapat komunikasi yang baik didalam menjalin etika yang formal.
Dari sini akan tampak bahwa setiap perusahaan akan bisa mempengaruhi setiap pegawainya untuk melakukan hal yang terbaik .Berikut akan dijelaskan bagaimana peran proses mempengaruhi dalam suatu perusahaan. Proses mempengaruhi adalah suatu kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok, sedangkan elemen – elemen nya adalah :
1. orang yang mempengaruhi (0)‏
2. metode mempengaruhi (→)‏
3. orang yang dipengaruhi (p)‏
Jadi proses mempengaruhi : 0 → p
II. Proses Mempengaruhi
Merupakan proses untuk memmpengaruhi yaitu suatu bentuk kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok. Proses ini biasanya diterapkan untuk mengerti suatu bentuk kebiasaan atau perilaku dari anggota organisasi sehingga dapat melihat dan memehami karakterisitik dari sebuah organisasi itu sendiri.
1. Kekuatan fisik, metode ini dilakukan menggunakan fisik, seperti menggunakan tangan dalam mempengaruhi individu maupun kelompok (berhubungan dengan kekerasan).
2. Penggunaan sanksi, metode ini dilakukan dengan memberikan sanksi kepada individu maupun kelompok, sanksi yang diberikan berupa sanksi positif maupun negatif.
3. Keahlian, metode ini dilakukan dengan keahlian, seseorang yang mempengaruhi mempunyai keahlian dalam mempengaruhi individu maupun kelompok.
4. Kharisma (daya tarik), pada metode ini seseorang yang dipengaruhi akan tertarik kepada orang yang mempengaruhi, karena orang tersebut memiliki kharisma tanpa harus menggunakan kekuatan fisik, sanksi maupun keahlian.
Daerah pengaruh mencakup hubungan-hubungan :
1. Antara perseorangan
2. Kelompok dengan seseorang
3. Seseorang dengan kelompok
Hubungan antara Kekuasaan dan Pengaruh
1. Analisis French-Raven
Pendekatan ini mendefinisikan kekuasaan berdasarkan pada pengaruh,dan pengaruh berdasarkan pada perubahan psikholog. Pengaruh adalah pengendalian yang dilakukan oleh seseorang dalam organisasi terhadap orang lain, sedang kekuasaan merupakan pengaruh laten. French dan roven mengidentifikasikan lima sumber atau basis kekuasaan yaitu:
a) Kekuasaan balas jasa (reward power)
b) Kekuasaan paksaan (coercive power)
c) Kekuasaan sah (legimate power)
d) Kekuasaan ahli (expert power)
e) Kekuasaan panutan (referent power)
2. Analisis Etzioni
Kalau French dan Roven memberlakukan kekuasaan dan pengaruh sebagai elemen-elemen laten dan aktif proses yang sama, sedang Etzioni lebih mencurahkan perhatian pada apa yang dilakukan oleh seseorang untuk orang lain baik suka maupun tidak.
3. Analisis Nisbel
Memandang kekuasaan sebagai antitesa wewenang, dan kekusaan dilain pihak merupakan paksaan atau usaha untuk mendominasi orang lain agar berperilaku dengan cara-cara tertentu tanpa mempengaruhi system referensi.
III. Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan yang akan diwujudkan menjadi kegiatan kelompok merupakan hak dan kewajiban pucuk pimpinan berupa wewenang dan wewenang itu dapat dilimpahkan.
Proses pengambilan keputusan itu berlangsung dengan Konsep sebagai berikut
1. Identifikasi dan diagnosis masalah
2. Pengumpulan dan analisis data yang relevan
3. Pengembangan & evaluasi alternantif
4. Pemilihan alternatif terbaik
5. Implementasi keputusan & evaluasi terhadap hasil -hasil
Sementara itu tahapan-tahapan dalam proses pengambilan keputusan dapat dikemukakan sebagai berikut :
A. Model-model Pengambilan Keputusan
 Relationalitas Keputusan
 Model-model perilaku pengambilan keputusan

Dua Buah Model Fisher dalam Proses Pengambilan Keputusan
Menurut pendapat ini, model dalam pengambilan keputusan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Model Preskiptif
Model yang menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan dengan cara memberikan pedoman dasar, agenda, jadwal dan urut-urutan yang membantu kelompok mencapai consensus. Model ini disebtu jugasebagai model normatif.
Penerapan model preskiptif atau model normatif meliputi lima langkah, yaitu :
• Orientasi, yaitu menentukan bagaimana situasi yang dihadapi.
• Evaluasi, yaitu menentukan sikap yang perlu diambil.
• Pengawasan, yaitu menentukan apa yang harus dilakukan untuk menghadapi situasi tersebut.
• Pengambilan keputusan, yaitu menentukan pilihan atas berbagai alternatif yang telah dievaluasi.
• Pengendalian, yaitu melakukan pengawasan terhadap pelaksannan hasil keputusan.
2. Model Deskriptif
Model yang menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan. Model ini juga menerangkan (menggambarkan) segala sesuatu sebagaimana apa adanya. Model ini juga memberikan kepada manajer informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan-keputusan, dan tidak menawarkan penyelesaian masalah.

B. Teknik Pengambilan Keputusan
 Teknik -teknik Kreatif: Brainstorming & Synectics
 Teknik -teknik Partisipatif
 Teknik -teknik pengambilan keputusan Modern : Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal

3. Komunikasi Dalam Organisasi
I. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari suatu pihak ke pihak yang lain dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang sama.
Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
II. Unsur-unsur komunikasi dalam organisasi
Ada 5 unsur yang terkandung dalam komunikasi:
• Komunikator (communicator) yaitu memberi berita,dalam hal ini adalah orang yang berbicara, pengirim berita atau orang yang memberitakan.
• Menyampaikan Informasi atau berita, dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatakan,mengirim ataupun menyiarkan.
• Berita-berita ( Message ) yang disampaikan dapat dalam bentuk perintah,laporan atau saran.
• Komunikan (communicate) yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para pengunjung yang menerima informasi atau berita.
• Reaksi atau tanggapan (respon) yaitu dalam bentuk tanggapan atau reaksi.
Kelima unsur komunikasi tersebut merupakan kesatuan yang utuh dan bulat, dalam arti apabila salah satu unsur tidak ada maka komunikasi tidak akan terjadi.
Dengan demikian masing-masing unsur saling berhubungan dan saling ketergantungan. Dan keberhasilan suatu organisasi ditentukan oleh semua unsur tersebut.

III. Penyaluran Ide dalam Komunikasi
Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan gerak gerik badan seperti tersenyum,menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu.
Dalam menyalurkan ide atau solusi harus ada si pengirim (sender) dan si penerima (receiver). Ide-ide yang diambil pun tidak sembarangan, tetapi ada penyaringan dan seleksi untuk diambil ide manakah yang terbaik untuk di ambil dan dilaksanakan untuk oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan bersama,serta visi dan misi suatu organisasi.
Adapun tahapan-tahapan cara menyalurkan ide melalui komunikasi:
• Ide (gagasan), Perumusan
Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
• Penyaluran (Transmitting)
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.
• Tindakan
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
• Pengertian
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
• Penerimaan
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
IV. Hambatan – Hambatan Komunikasi
Berikut ini adalah hambatan – hambatan dalam Komunikasi :
1. Hambatan dari Proses Komunikasi :
Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
• Hambatan dalam penyandian/simbol. Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
• Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
• Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
• Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
• Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain – lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3. Hambatan Semantik.
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau ide secara efektif. Definisi semantik sebagai studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa.
Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balik arti dan pengertian (komunikan dan komunikator), tapi seringkali proses penafsirannya keliru. Tidak adanya hubungan antara simbol dan dengan apa yang di simbolkannya dapat mengakibatkan data yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan sebenarnya.
Untuk menghindari misi komunikasi yang seperti ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristik komunikannya, dan melihai kemungkinan penafsirannya terhadap kata-kata yang dipakai.
4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai – nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.
V. Klasifikasi komunikasi dalam organisasi
Dalam komunikasi organisasi terdapat beberapa macam klasifikasi komunikasi dan diantaranya adalan sebagai berikut:
1) Dari segi sifatnya:
a) Komunikasi lisan : komunikasi yang langsung berbicara.
b) Komunikasi tertulis : komunikasi yang melalui tulisan.
c) Komunikasi verbal : komunikasi yang dibicarakan / diungkapkan.
d) Komunikasi nonverbal : komunikasi yang tersirat.
2) Dari segi arahnya:
a) Komunikasi ke atas : komunikasi dari bawahan ke atasan.
b) Komunikasi ke bawah : komunikasi dari atasan ke bawahan.
c) Komunikasi horizontal : komunikasi ke sesama manusia yang derajatnya / tingkatnya sama.
d) Komunikasi satu arah : Komunikasi tanpa ada timbal balik.
e) Komunikasi dua arah : komunikasi dengan adanya timbal bakik / saling berkomunikasi.
3) Dari segi lawannya:
a) Komunikasi satu lawan satu : berbicara dengan lawan bicara yang sama.
b) Komunikasi satu lawan banyak(kelompok) : berbicara antara satu orang dengan satu kelompok.
c) Komunikasi lawan kelompok : berbicara antara satu kelompok dengan kelompok yang lain.
4) Dari segi keresmiannya:
a) formal : komunikasi yang langsung resmi.
b) Komunikasi informal : komunikasi yang tidak resmi.

Monday, October 20, 2014

Softskill - ilmu organisasi

Nama : Bayu Fadjar Pratama
Kelas : 2KA21
NPM : 11113663

Softskill


Pengertian Organisasi
pengertian organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang tersusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, Organisasi adalah sistem kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama, organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu

Organisasi Manajemen dan Tata Kerja
Manajemen adalah uatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian, upaya, dan pengaturan sumber daya secara efektif dan efisien dari anggota organisasi serta penggunaan semua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Jadi manajemen mempunyai arti suatu kegiatan untuk mencapai suatu tujuan organisasi
sumber daya yang dibutuhkan dalam manajemen adalah sebagai berikut :
1. Manusia
2. Uang
3. Materi
4. Mesin
5. Metode
6. Market

Tata Kerja adalah pembentukan sebuah struktur kerja yang disusun dengan membentuk badan utama yang bertugas membuat skat-skat bagian dari sebuah organisasi atau anggota kelompok serta sebagai suatu cara bagaimana sumber – sumber dan waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula dan proses kesalahan dalam pengelolaan manajemennya dapat diminimalisir.
Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis


Ciri-ciri Organisasi
Sebagai suatu wadah atau sistem tentunya organisasi memiliki ciri-ciri yang dapat di amati entah dalam ciri-ciri secara umum maupun secara khusus.
Berikut ini adalah ciri- ciri organisasi secara umum :
• Terdapat sebuah kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal.
• Terdapat kegiatan yang berbeda- beda, tapi saling berkaitan ( interdependent part ) yang merupakan kesatuan kegiatan.
• Masing- masing orang memberikan kontribusi berupa pemikiran, tenaga, dsb.
• Terdapat kewenangan, koordinasi dan pengawasan.
• Terdapat tujuan yang ingin dicapai.


ada pula cirri-ciri sebuah organisasi modern yang mana organisasi pada saat ini telah berkembang menjadi sedemikian rupa. Berikut ini Ciri-ciri organisasi Modern
• Organisasi bertambah besar
• Pengolahan data semakin cepat
• Penggunaan staf lebih intensif
• Kecendrungan spesialisasi
• Adanya prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi
• Unsur-unsur organisasi lebih lengkap
Unsur-Unsur Organisasi
Organisasi memiliki beberapa unsur diantaranya :
1. Manusia(man) : dalam keorganisasian, manusia sering disebut sebagai pegawai atau personel yang terdiri dari semua anggota organisasi tersebut yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari pimpinan(administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, manajer yang memimpin tiap-tiap satuan unit kerja yang sudah dibagikan sesuai dengan tugas dan fungsinya, dan para pekerja.
2. Kerjasama(team work) : suatu kegiatan bantu-membantu antar sesama anggota organisasi yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. oleh karena itu, anggota organisasi dibagi menjadi beberapa bagian sesuai fungsi, tugas dan tingkatannya masing-masing.
3. Tujuan bersama : adalah arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan merupakan titik akhir dari apa yang diharapkan atau dicapai dalam organisasi. Setiap anggota sebuah organisasi harus mempunya tujuan yang sama agar organisasi tersebut dapat berjalan sesuai dengan keinginan bersama.
4. Peralatan(equipment) : segala sesuatu yang digunakan dalam organisasi seperti uang, kendaraan, gedung, tanah dan barang modal lainnya.
5. Lingkungan(environtment) : yang termasuk kedalam unsur lingkungan adalah :
• Kondisi atau situasi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi berjalannya organisasi karena kondisi atau situasi sangat dekat hubungannya dengan organisasi dan anggotanya
• Tempat atau lokasi, karena mempengaruhi sarana transportasi dan komunikasi
• Wilayah operasi yang dijadikan sarana kegiatan organisasi, wilayah operasi dibagi menjadi empat, yaitu wilayah kegiatan,wilayah jangkauan, wilayah personil, wilayah kewenangan atau kekuasaan
6. Kekayaan alam yang dimaksud adalah cuaca, keadaan geografis, flora dan fauna.
7. Kerangka/kontruksi mental organisasi itu sendiri.




Secara garis besar,Unsur utama organisasi adalah :

1. Manusia.
2. Kerjasama.
3. Tujuan bersama-sama.

Teori Organisasi
Teori Organisasi muncul pada abad 19 yang dilatar belakangi oleh revolusi Inggris dan kelahiran perusahaan raksasa yang ada di Amerika Serikat.
1. Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)‏.
Teori klasik (classical theory) berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 19). Secara umum digambarkan oelh para teoritisi klasik sebagai sangat desentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas. Teori klasik ini mengandung 3 teori lain, diantaranya :
a. Teori Birokras
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
b. Teori Administrasi
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reily dari Amerika.Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :
 Pembagian kerja (division of work)
 Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
 Disiplin (discipline)
 Kesatuan perintah (unity of command)
 Kesatuan pengarahan (unity of direction)
 Mendahulukan kepentingan umum daraipada pribadi
 Balas jasa (remuneration of personnel)
 Sentralisasi (centralization)
 Rantai scalar (scalar chain)
 Aturan (oreder)
 Keadilan (equity)
 Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
 Inisiatif (initiative)
 Semangat korps (spirit de corps)
c. Manajemen Ilmiah
Manajemen ilmiah (scientific management) dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Ada 2 pendapat tentang manajemen ilmiah. Pendapat pertama mengatakan manajemen ilmiah adalah penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Pendapat kedua mengatakan manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau teknik “a bag of tricks” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.

2. Teori Neo Klasik (Teori Hubungan atau Manusiawi)‏
o Teori neoklasik secara sederhana sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendifinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama.
3. Teori Organisasi Modern
o Teori modern disebut juga sebagi analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat pada semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan & saling ketergantungan, yang didalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.






Wednesday, October 8, 2014

Tugas Ilmu Budaya Dasar – Manusia dan Harapan

Nama : Bayu Fadjar Pratama
NPM : 11113663
Kelas : 1KA01

Harapan,kita sering mendengar kata harapan ini. Biasanya harapan ini muncul ketika kita merayakan ulang tahun dan diminta memanjatkan harapan di umur yang baru. Namun apakah anda merasa bahwa keinginan dan cita-cita yang kalian sering panjatkan ataupun yang sering kalian pikirkan merupakan suatu harapan juga? Bagi saya pribadi harapan adalah suatu keinginan atau apa yang kita dambakan yang kelak akan terjadi di kemudian hari. Biasanya penyebab seseorang mempunyai harapan adalah dari cita-cita. Kita sebagai seorang manusia harus bisa mempunyai cita-cita yang tinggi sehingga kita dapat mempunyai target yang tinggi pula,biasanya dalam menjalankan kegiatan menuju cita-cita yang kita inginkan tersebut kita selalu mendampinginya dengan berdoa. Berdoa merupakan ritual bagi seseorang yang beragama untuk memohon kepada Tuhan YME atas harapan yang ia harapkan.

Dalam Doa tersebut kita harus percaya bahwa harapan dalam doa yang kita panjatkan itu akan didengar oleh Tuhan namun harus kita iringi dengan usaha juga agar dapat terealisasikan dengan baik. Kepercayaan itu sendiri adalah rasa yakin dimana kita merasa bahwa pilihan atau yang kita ketahui adalah benar. Contohnya adalah saya percaya bahwa Tuhan itu hanyalah ada satu didunia ini.

Jadi,segala macam doa dan apa yang kita cita citakan itu adalah suatu bentuk dari suatu hal yang bernama harapan. Dalam harapan dan doa tersebut harus kita sertai dengan suatu bentuk usaha agar harapan yang kita inginkan itu dapat direalisasikan dengan baik. Kita juga harus dapat meningkatkan kepercayaan kita kepada Tuhan YME dengan cara rajin beribadah dan selalu mengingat diri-Nya disetiap kegiatan yang kita lakukan.

Tugas Ilmu Budaya Dasar – Manusia dan Kegelisahan

Nama : Bayu Fadjar Pratama
NPM : 11113663
Kelas : 1KA01


Didalam hati manusia banyak sekali perasaan,ada rasa senang,sedih gembira,kesal,marah,haru dan masih banyak lagi ekspressi lainnya. Kegelisahan atau sering kali juga disebut kecemasan adalah salah satu dari perasaan tersebut. Kegelisahan adalah timbulnya perasaan yang tidak mengenakan pada hati kita. Biasanya kita gelisah ketika melakukan hal-hal yang tahu hal tersebut salah atau terkadang kita gelisah karena firasat saja. Semua orang pasti pernah merasakaan kegelisahan dan itu hal yang wajar. Biasanya beberapa kecemasan atau kegelisahan yang sering muncul adalah karena pendidikan yaitu berupa ujian,sosial bisa berupa cinta dan juga pertemanan dan yang terakhir adalah masalah keuangan yang ada sangkut pautnya dengan kehidupan sehari-hari.

Ada juga faktor lain yang dapat menyebabkan hal tersebut seperti contohnya adalah rasa keterasingan. Keterasingan adalah rasa dimana kita merasa tidak familiar dengan lingkungan kita berada. Kita akan merasa cemas biasanya karena kita harus beradaptasi dengan lingkungan yang ada terlebih dahulu. Contoh dari hal ini adalah ketika kita menjadi seorang siswa dan pindah ke kelas baru. Terkadang beberapa siswa merasa cemas karena ia akan masuk ke lingkungan yang baru,yang asing bagi dirinya. Ketika seorang siswa baru ini sudah bisa berbaur maka rasa cemas akan terasingkan akan hilang. Kalau belom bisa berbaur maka akan masuk ke contoh lain dari penyebab kecemasan atau kegelisahan yang selanjutnya yaitu kesendirian atau merasa sendiri. Ketika kita tidak bisa membaur dengan orang lain maka kita akan merasa bahwa kita tidak mempunyai seseorang yang dapat kita ajak bicara atau seorang sahabat/teman. Orang yang merasa sendirian ini akan lebih sulit lagi untuk berbaur karena biasanya kasus orang-orang yang merasa sendirian itu masalahnya ada pada orangnya tersebut. Mungkin ada yang mengartikannya sama dengan kesepian namun bagi saya berbeda artinya. Kesepian itu dia lebih merasa tidak dicintai atau dia tidak dianggap sama sekali oleh lingkungannya bahkan lingkungan keluarganya sendiri. Ini adalah dampak psikologis dari rasa kesendirian tersebut. Biasanya rasa kesepian itu muncul ketika seseorang sudah tidak mempunyai orang tua,atau ketika tidak ada pendamping hidup atau lebih kecilnya lagi adalah tidak mempunyai seorang pacar. Rasa kesepian ini pada umumnya sering dirasakan pada remaja yang masih labil.

Kemudian yang selanjutnya adalah ketidak pastian. Ketidak pastian itu sebenarnya artinya luas dan sering dipakai diberbagai bidang,tergantung kebutuhan atau tergantung situasi. Namun secara garis besar ketidak pastian adalah suatu perasaan atau ungkapan ketika kita merasa tidak yakin akan suatu hal. Contohnya adalah ketika kamu sedang ujian dan ada jawaban yang hampir mirip atau sama maka kamu merasa tidak pasti untuk memilih jawaban yang benar. Biasanya untuk menghilangkan rasa ketidak pastian ini kita perlu menenangkan diri kita sendiri dahulu kemudian yakinkan diri kita untuk dapat memilih dengan pasti apa yang kita ingingkan dan jangan takut untuk memilih. Dengan begitu rasa ketidak pastian kita akan hilang. Dan

Tugas Ilmu Budaya Dasar – Manusia dan tanggung jawab

Nama : Bayu Fadjar Pratama
NPM : 11113663
Kelas : 1KA01


Setiap manusia dalam menjalankan tugasnya,kalau ia bekerja secara baik pasti dia akan merasa dia harus melakukan tugasnya dengan penuh hati dan juga tanpa rasa halangan apapun. Hal ini bisa saya sebut sebagai rasa tanggung jawab. Rasa tanggung jawab itu biasanya kita rasakan ketika kita sedang melakukan sesuatu dan merasa kita berbuat yang terbaik untuk tugas tersebut. Contoh tanggung jawab adalah ketika kita menjadi ketua kelas atau pengurus kelas. Ketika kita bertugas sebagai pengurus kelas,kita harus bekerja sebaik mungkin agar tugas yang kita emban dapat berjalan dengan lancar

Biasanya semakin tinggi jabatan yang kita emban maka semakin tinggi pula tanggung jawab yang kita pegang. Contohlah Presiden,ia mempunyai tanggung jawab yang besar sebagai kepala Negara untuk mengurus dan menjalankan pemerintahan dengan baik. Kalau dia gagal mengemban tanggung jawabnya dengan baik maka hal yang buruk dapat terjadi. Dalam mengemban tanggung jawab tentu kita mengorbankan sesuatu juga seperti tenaga,pikiran,waktu dan juga keuangan kita. Pengorbanan adalah suatu pemberian atau tindakan yang didasarkan oleh keikhlasan semata. Jadi orang yang berkorban untuk pekerjaan yang dia lakukan dia biasanya akan senang hati melakukan hal tersebut.

Disamping pengorbanan dan tanggung jawab,manusia juga kalau dia sudah sangat erat dengan pekerjaannya maka dia akan mengabdi pada tugas yang dia emban. Sebenarnya pengabdian dan pengorbanan itu hampir sama. Mungkin kalau pengorbanan itu tanpa rasa pamrih dan pengabdian itu dia tulus melakukan sesuatu yang ia cintai.

Contoh yang paling banyak dari ketiga wujud ini,yaitu tanggung jawab,pengorbanan dan pengabdian adalah sosok seorang guru. Guru bisa saya bilang adalah pahlawan tanpa tanda jasa bagi banyak orang didunia. Tidak bisa kita pungkiri,kalau tanpa guru,bagaimana kita dapat mempelajari sesuatu. Memang kita sebenarnya dapat belajar suatu hal sendiri tapi alangkah lebih baik kalau ada guru sehingga kita dapat bertanya pada yang ahli.

Pekerjaan yang baik kalau didasarkan oleh rasa tanggung jawab,pengorbanan bahkan pengabdian maka kita akan mengerjakan sesuatu hal tanpa rasa pamrih sehingga kita melakukannya dengan rasa senang hati

Thursday, July 17, 2014

Tugas Ilmu Budaya Dasar, Manusia dan Pandangan Hidup

Manusia dan Pandangan Hidup
Nama : Bayu Fadjar Pratama
NPM : 11113663
Kelas : 1KA01

Dalam kehidupan Manusia,mereka masing-masing mempunyai pandangan hidup sendiri sendiri yang berbeda namun juga bisa jadi sama sattu dengan yang lainnya. Pandangan hidup menurut penulis adalah suatu hal yang menjadi acuan dalam menjalani hidup sehari-hari. Dalam berpandangan hidup,ada beberapa macam-macam sumbernnya
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan yang mutlak kebenarannya.

2. Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang
terdapat pada Negara tersebut.

3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relative kebenarannya ,pandangan hidup yang berasal dari agama/hidup muslim

Dari pandangan hidup tersebut,dapat berkembang menjadi suatu ideologi atau menjadi suatu keyakinan yang dia miliki dan dia jalani. Dalam bidang Muslim,pandangan hidup yang mereka ambil adalah pandangan hidup yang berasal dari kisah-kisah teladan Nabi dan tentunnya Al-Quran sebagai Kitab suci mereka,pedoman mereka.

Pandangan hidup juga bisa jadi salah satu nilai untuk meraih cita-cita yang kita impikan. Cita-cita adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya. Bagi sebagian orang,cita-cita adalah tujuan hidup dan sebagian lagi berfikir kalau hal tersebut hanya mimpi belaka. Orang yang menganggap cita-cita sebagai tujuan hidup maka menganggap bahwa cita-cita tersebut akan menjadi pondasi mereka dalam menjalani hidup,sama halnya dengan berpandangan hidup. Untuk menjalankan cita-cita tersebut membutuhkan perjuangan karena terkadang dalam menjalaninya banyak sekali rintangan yang dapat membuat menjadi jauh dari tujuan utama cita-cita kita. Memang bukan hal yang mudah dalam menjalani jalan untuk mencapai cita-cita kita namun selayaknya harus diperjuangkan. Yang terpenting selain Perjuangan adalah keyakinan bahwa memang kita bisa dalam menggapai cita-cita tersebut.


Monday, July 14, 2014

Manusia dan keadilan - Tugas Ilmu Budaya Dasar

Manusia dan Keadilan
Nama : Bayu Fadjar Pratama
NPM : 11113663
Kelas : 1KA01

Keadilan sering kali menjadi isu yang penting dikalangan manusia. Dari beberapa sumber yang saya cari keadilan lebih tepatnya adalah keadaan yang sesuai bagi orang yang terlibat. Sebagai contoh adalah ada dua orang anak si A dan si B. si A menggunakan mobil untuk kekampus sementara si B menggunakan motor untuk kekampus. Namun uang jajan mereka sama,seharga 600rb perbulan padahal si A jarak rumah lebih jauh dari si B sehingga membutuhkan uang bensin yang lebih banyak dari B. Hal tersebut menunjukan bahwa adil bukanlah harus sama tapi adil adalah keadaan yang sesuai untuk mereka berdua berdasarkan kondisi yang nyata adanya.

Dalam Pancasila,keadilan juga menjadi salah satu sila dari Pancasila. “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” merupakan sila ke-5 dalam Pancasila. Keadilan sosial disini jika saya cari dari berbagai sumber di internet,dijabarkan menjadi 5 keadilan sosial berdasarkan sikap dan perbuatan. Hal-hal tersebut ialah :
1. Perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan suasana gotong royong
2. Sikap adil terhadap sesama. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain
3. Sikap suka memberikan pertolongan pada orang yang membutuhkan
4. Sikap suka bekerja keras
5. Sikap menghargai karya orang lain yang bermanfaat bagi manusia
6.
Keadilan tersebut tidak hanya berlaku di dunia namun juga sangat berlaku di Akhirat nanti. Pada hari perhitungan,semua kegiatan,semua yang kita lakukan di dunia akan diperhitungkan oleh Tuhan. Entah kita masuk surga atau masuk neraka. Sehingga jika ada beberapa perilaku kejahatan yang belum mendapat keadilan di dunia,maka dia pasti akan menerima ganjarannya,menerima pembalasannya di akhirat nanti sebagai wujud keadilan yang belum ia terima di dunia.

Wednesday, July 2, 2014

Manusia dan Penderitaan

Manusia dan Penderitaan
Nama : Bayu Fadjar Pratama
NPM : 11113663
Kelas : 1KA01

Kita sebagai manusia sering sekali diterjang oleh musibah,baik itu musibah yang kecil maupun yang besar. Pada umumnya apapun musibahnya bisa membawakan dampak yang bernama penderitaan. Penderitaan itu ialah keadaan menyedihkan yang harus kita tanggung. Biasanya hal ini terjadi karena kita melakukan kesalahan dalam suatu aktifitas ataupun memang musibah yang datang begitu saja.

Contoh dari aktifitas ialah ketika kita disuruh belajar dan kita tidak mau belajar,hasil akhirnya kita mendapatkan nilai yang jelek dan susah untuk mendaftarkan diri ke universitas yang baik,hal tersebut sangatlah menyedihkan karena universitas yang baik juga mempengaruhi penerimaan kerja kita. Alhasil kalau kita down,maka kita bisa bisa menjadi gelandangan dan menderita akibat kesalahan diri sendiri. Contoh lagi dari penderitaan yang diakibatkan musibah adalah bencana tsunami aceh. Hal tersebut memakan korban yang sangat banyak dan banyak pula keluarga yang kehilangan anggota keluarganya. Hal tersebut merupakan hal yang menyedihkan dan merupakan penderitaan yang dalam bagi pihak keluarga yang kehilangan.

Masa penderitaan itu tidak boleh kita alami terlalu lama,harus ada masa dimana kita bisa bangkit dari penderitaan tersebut. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan perjuangan atau bisa juga disebut upaya. Perjuangan yang kita lakukan menjadi proses kita untuk keluar dari masa penderitaan itu. Hal tersebut memang tidaklah mudah,namun harus diingat bahwa kita tidak boleh kalah dari penderitaan yang kita alami. Kita harus terus maju dan berupaya,memperjuangan yang terbaik untuk hari esok yang lebih baik lagi,jika tidak,kita akan merasa tersiksa dalam penderitaan. Siksaan yang dirasakan tentu saja siksaan batin karena merasa menderita sehingga janganlah sampai kita terlalu mudah untuk menderita,untuk menyerah

Tuesday, July 1, 2014

Manusia dan keindahan

Manusia dan Keindahan
Nama : Bayu Fadjar P
Kelas : 1KA01
NPM : 11113663

Keindahan menurut penulis adalah sesuatu yang membuat kita merasa senang dan merasa ceria. Namun sebenarnya Keindahan itu dapat pula membuat kita dalam jalur yang salah. Keindahan itu baik jika kita masih dalam takaran yang benar
Keindahan kadang pula dikaitkan pula dengan manusia. Manusia mempunya dua sisi keindahan,satu fisik dan satu lagi adalah non-fisik. Keindahan fisik adalah keindahan yang dapat kita lihat,seperti muka,dan badan. Kalau yang non-fisik adalah seperti perasaan dan pikiran. Manusia terkadang,sampai saat ini masih lebih suka keindahan fisik disbanding non-fisik. Itu adalah hal yang wajar bagi penulis karena apa yang kita lihat di awal adalah hal pertama yang menarik bagi kita namun perlu diingan bahwa keindahan fisik itu juga harus diimbangi dengan keindahan non-fisik. Terkadang kita suka lupa pada saat menyukai lawan jenis mengenai hal-hal non fisik tersebut.
Keindahan tidak pula hanya pada kasus menyukai lawan jenis tapi juga kebersamaan dan kepedulian antar sesama. Ya,kepedulian kita antar sesame seperti saling tolong menolong,menjaga perdamain dan hal lainnya yang baik membuat dunia semakin indah. Setiap manusia mempunyai sifat dasar ini,saling tolong menolong. Bayangkan jika tidak ada perang di dunia ini,maka dunia akan damai sekali,bayangkan jika tidak ada perjanjian-perjanjian tertentu antar Negara,maka hal itu melambangkan bahwa ada perdamaian antar Negara yang tentu saja indah. Namun,kenyataannya tidak seperti itu. Perang ada dan perjanjian antar Negara itu ada maka tergantung dari diri kita masing-masing untuk membuat keindahan di dunia itu terjadi.